
Kritik dan investigasi adalah bagian dari demokrasi, bukan ancaman bagi kekuasaan.
JANGKARKEADILAN, JAKARTA – Awal Januari 2025, publik diguncang
oleh laporan OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang
menempatkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam daftar finalis tokoh terkorup
dunia. Nama Jokowi sempat terpampang di sisi kanan atas situs OCCRP, lalu
hilang begitu saja.
Namun, dalam klarifikasi resmi, OCCRP menyatakan; “Kami tidak
memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi
selama masa jabatannya.”
Laporan itu ternyata bukan hasil investigasi, melainkan nominasi
dari panel juri dan masyarakat global. Maka, pertanyaannya; apakah ini pencemaran
nama baik, atau cermin dari kecurigaan publik yang tak pernah dijawab?
Di tengah sorotan, muncul pihak-pihak yang terus menggali,
mencari, dan menuntut transparansi. Mereka menyebut bahwa korupsi bukan hanya
soal uang, tapi juga soal akses, pengaruh, dan pengabaian.
Namun, setiap kali mereka menggali, yang ditemukan bukan bukti,
melainkan batu. Maka lahirlah satire;
Mencari jejak korupsi Jokowi sama saja mencari salju di padang
pasir. Tidak akan pernah ada.
Apakah karena memang tidak ada? Atau karena tidak boleh ada?
Dalam hukum, ketiadaan bukti bukan berarti ketiadaan kecurigaan.
Tapi juga bukan alasan untuk menghukum. Maka, publik terbelah; antara yang
percaya pada integritas Jokowi, dan yang curiga pada sistem yang terlalu rapi.
OCCRP sendiri menyatakan bahwa mereka tidak punya kendali atas
siapa yang dinominasikan. Artinya, nama Jokowi masuk bukan karena bukti, tapi
karena persepsi.
Di negeri ini, kadang yang bersih bukan karena steril, tapi
karena tak tersentuh.
Kadang yang tak ditemukan bukan karena tak ada, tapi karena tak
dicari dengan benar.
Dan kadang, salju memang tak turun di padang pasir — bukan
karena mustahil, tapi karena tak diizinkan.
Catatan hukum dan etika publik; Presumption of innocence adalah
prinsip dasar; tanpa bukti, tak ada kesalahan.
Transparansi pejabat publik tetap penting, bahkan jika tak ada
tuduhan resmi.
Kritik dan investigasi adalah bagian dari demokrasi, bukan
ancaman bagi kekuasaan.
Salam Keadilan,
Darius Leka, S.H.
#saljudipadangpasir #jejakkorupsijokowi #occrp #hukumtanpabukti
#kritikbukankriminal #transparansipublik #jangkarkeadilan
#foryou #fyp #edukasihukum #advokat #shdariusleka #darkalawoffice
#jangkauanluas @semuaorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar