
Kita menonton, mencatat, dan—semoga—tak lupa.
JANGKARKEADILAN, JAKARTA – Di negeri yang katanya
menjunjung tinggi hukum, Roy Suryo kembali muncul. Bukan sebagai pakar
telematika yang membedah metadata, tapi sebagai tersangka yang mengaku korban
kriminalisasi. Kali ini, panggungnya adalah Polda Metro Jaya, lakonnya: tuduhan
ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Lagi-lagi, Roy datang tanpa bukti yang
meyakinkan. Tapi ia tak datang dengan tangan kosong—ia membawa satu senjata
pamungkas: narasi persekusi.
Roy Suryo, mantan Menpora dan mantan segala hal, kembali diperiksa polisi.
Tapi alih-alih membawa bukti baru, ia membawa pesan. Bukan untuk penyidik, tapi
untuk Presiden terpilih: Prabowo Subianto. Ia menitipkan kekhawatiran, bahwa
jika kasus ini berlanjut, maka “di era Prabowo-lah kriminalisasi terhadap anak
bangsa terjadi”.
Sebuah manuver yang cerdik—atau licik? Ketika data tak cukup kuat, narasi
jadi pelindung. Ketika bukti tak memadai, tudingan kriminalisasi jadi tameng.
Roy tahu, dalam politik, opini publik bisa lebih tajam dari pasal pidana.
Apakah ini strategi untuk menggiring simpati? Atau upaya memancing
intervensi? Dengan menyebut nama Prabowo, Roy seolah ingin menyeret sang
presiden ke dalam pusaran. Sebuah langkah yang berisiko tinggi, tapi bukan
tanpa perhitungan. Jika Prabowo diam, Roy bisa berteriak: “Lihat, ini rezim
yang membungkam!” Jika Prabowo bicara, maka panggung politik akan berguncang.
Tapi publik tak mudah dibohongi. Mereka tahu, ini bukan pertama kalinya Roy
bermain di wilayah abu-abu antara data dan drama. Dulu, ia pernah bicara soal
stupa Borobudur yang diedit. Kini, soal ijazah yang katanya palsu, tapi tak
pernah terbukti.
Di negeri ini, hukum seringkali seperti panggung sandiwara. Ada aktor, ada
naskah, ada penonton. Tapi yang jarang hadir adalah kebenaran. Roy Suryo
mungkin bukan satu-satunya yang menjadikan hukum sebagai panggung. Tapi ia
salah satu yang paling sering tampil.
Dan kita? Kita menonton, mencatat, dan—semoga—tak lupa. Karena jika hukum
terus dipermainkan, maka yang palsu bukan hanya ijazah, tapi juga keadilan itu
sendiri.
Darius Leka, S.H.
#roysuryolagi #kriminalisasiataukekurangandata #dramaijazahjokowi #pesanuntukprabowo
#etikadipanggunghukum#narasitanpabukti #roysuryoshow #jangkarkeadilan #foryou #fyp #edukasihukum #advokat #shdariusleka
#darkalawoffice #jangkauanluas @semuaorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar