![]() |
| Apakah hukum kita hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas? |
JANGKARKEADILAN, JAKARTA — Di panggung hukum Indonesia, kadang peran bisa bertukar. Yang dulu pembuat hukum, kini pembela hukum. Yang dulu bicara integritas, kini diburu integritasnya. Dan di tengah panggung itu, berdirilah Prof. Denny Indrayana—mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, kini menjadi kuasa hukum Roy Suryo cs dalam perkara yang menyita perhatian publik.
Namun, ironi tak berhenti di situ. Saat Denny tampil
membela, publik justru diingatkan pada satu babak lama yang belum selesai: kasus
dugaan korupsi payment gateway Kemenkumham yang menyeret namanya sejak
2015. Kasus yang kini genap satu dekade tanpa kejelasan, namun tetap
membayangi.
Fakta Hukum yang Tak Bisa Diabaikan:
- Denny
Indrayana telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan
korupsi sistem pembayaran online di Kemenkumham.
- Ia
disebut bolak-balik ke luar negeri, terutama Australia, tanpa
pernah diadili di pengadilan Indonesia.
- Lembaga
pengawas hukum seperti LP3HI bahkan menyarankan agar ia segera ditetapkan
sebagai buron (DPO) karena mangkir dari proses hukum.
Sebagai advokat, saya percaya bahwa setiap orang berhak atas
pembelaan hukum. Tapi ketika seorang tersangka yang belum menyelesaikan urusan
hukumnya sendiri tampil sebagai pembela dalam perkara lain, publik berhak
bertanya: Apakah ini pembelaan atau pelarian?
Apakah kita sedang menyaksikan “pengacara yang membela
sambil dibayangi perkara”? Atau ini hanya kebetulan waktu yang menyakitkan
bagi logika publik?
Dalam hukum, ada prinsip yang tak boleh dilupakan: equality
before the law. Semua orang, tak peduli gelar atau jabatan, harus tunduk
pada proses hukum. Jika Denny Indrayana memang tak bersalah, maka ia harus
membuktikannya di pengadilan, bukan di ruang opini.
Dan jika aparat penegak hukum membiarkan kasus ini
menggantung selama satu dekade, maka kita patut bertanya: Apakah hukum kita
hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas?
Darius Leka, S.H.
#ironihukum #dennyindrayana #paymentgateway #roysuryo #hukumuntuksemua
#tajamkebawahtumpulkeatas #advokatbersuara #jangkarkeadilan
#foryou #fyp #edukasihukum #advokat #shdariusleka #darkalawoffice
#jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar