Rabu, 05 November 2025

“Ijazah di Ujung Negeri; Opera Sydney Roy Suryo”


JANGKARKEADILAN, SYDNEY -Di tengah riuh rendah politik pasca pemilu, Roy Suryo—mantan Menpora dan pakar telematika yang tak pernah jauh dari sorotan—menyusun langkah teatrikal: terbang ke Sydney, Australia. Tujuannya bukan liburan, melainkan investigasi. Ia ingin membuktikan apakah benar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pernah menempuh pendidikan di UTS Insearch, lembaga persiapan akademik yang disebut-sebut sebagai dasar penyetaraan ijazah SMA Gibran.

“Kami sudah ke sana, dan haqqul yaqin 99 persen yakin dia tidak punya sertifikat UTS Insearch,” ujar Roy Suryo saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, membawa lebih banyak keraguan daripada dokumen.

Meski Roy mengklaim telah bertemu dengan tokoh penting di UTS dan mewawancarai tiga alumni yang menyebut sertifikat Insearch hanya setara kursus bahasa Inggris, tak satu pun bukti fisik berupa salinan sertifikat Gibran dibawa pulang. Yang ia bawa adalah narasi, testimoni, dan tantangan terbuka kepada Gibran untuk menunjukkan dokumen asli.

Di kanal YouTube Refly Harun, Roy tampil seperti detektif dalam film noir, menyusun potongan-potongan cerita dari restoran Sydney hingga lorong kampus. Namun, publik bertanya; Apakah ini investigasi murni atau panggung politik yang dibalut retorika hukum?

Tujuan Roy Suryo dan timnya tampak berlapis;

  • Menggugat legitimasi akademik Gibran sebagai pejabat publik, dengan harapan membuka ruang diskusi tentang transparansi pendidikan para pemimpin.
  • Menggiring opini publik menjelang dinamika politik baru, di mana kredibilitas personal bisa menjadi senjata.
  • Menegaskan peran aktivis diaspora sebagai penjaga moralitas demokrasi lintas batas.

Namun, gaya penyampaian Roy yang teatrikal dan penuh simbolisme membuat publik terbelah; sebagian melihatnya sebagai pahlawan kebenaran, sebagian lagi sebagai aktor politik yang lihai memainkan narasi.

Di negeri tempat ijazah bisa menjadi tiket kekuasaan, Roy Suryo memilih menjadi penumpang gelap yang menantang kondektur. Ia tak membawa salinan sertifikat, tapi membawa pertanyaan yang menggugah: Apakah ijazah hanya selembar kertas, atau cermin integritas?

Dan Gibran? Ia masih diam, membiarkan panggung terbuka, mungkin menunggu waktu yang tepat untuk menjawab atau membiarkan Roy tenggelam dalam monolognya sendiri.

Cerita ini belum selesai. Tapi satu hal pasti; Roy Suryo pulang dari Sydney bukan dengan bukti, melainkan dengan cerita. Dan di era media sosial, kadang cerita lebih tajam dari dokumen.

Salam keadilan,

Advokat Darius Leka, S.H.

#roysuryoinvestigasi #ijazahgibran #utsinsearch #gibraneducation #jangkarkeadilan #foryou #fyp #shdariusleka #darkalawoffice #jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar