Selasa, 11 November 2025

“Dari Sekutu Jadi Saling Serang”

Persatuan hanya bertahan sampai pasal dijatuhkan.

JANGKARKEADILAN, JAKARTA  — 
November 2025. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya dalam kasus pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu Presiden Jokowi, kubu Roy Suryo dan Eggi Sudjana yang dulu satu suara kini pecah kongsi. Saling serang di media, saling tuding di ruang publik. Roy menyebut Eggi terlalu politis dan sembrono. Eggi balik menyindir Roy sebagai “pengamat yang sok tahu”.

Padahal, keduanya sempat tampil bersama dalam berbagai forum, menyuarakan keraguan atas keabsahan dokumen akademik Jokowi dan Gibran. Kini, mereka terpecah oleh status tersangka yang sama, tapi dengan ego yang berbeda.

Dulu mereka satu kolam. Kini, kolam itu pecah, dan lumpurnya menyebar ke mana-mana. Roy Suryo, dengan gaya akademis dan analisis digital, merasa dirinya dijebak oleh narasi politik. Eggi Sudjana, dengan gaya oratoris dan retorika hukum, merasa Roy terlalu teknis dan tidak memahami “roh perjuangan”.

Sementara itu, dua nama lain yang sempat disebut-sebut dalam pusaran kasus ini—Abraham Samad (mantan Ketua KPK) dan Michael Sinaga (aktivis hukum)—tidak masuk daftar tersangka. Publik pun bertanya: kenapa mereka lolos? Apakah karena tidak cukup bukti, atau karena mereka lebih lihai dalam memainkan narasi?

Polda Metro Jaya menetapkan delapan tersangka dalam dua klaster. Roy Suryo cs dan Eggi Sudjana cs termasuk di dalamnya. Tuduhan terhadap mereka mencakup fitnah dan pencemaran nama baik. Namun, status tersangka bukan vonis. Mereka masih bisa membela diri, bahkan saling menjatuhkan satu sama lain.

Abraham Samad dan Michael Sinaga, meski sempat dikaitkan, tidak masuk dalam daftar tersangka. Menurut sumber kepolisian, tidak ditemukan cukup bukti keterlibatan langsung. Tapi di mata publik, absennya dua nama itu justru menambah aroma politis dalam proses hukum yang seharusnya netral.

Mereka dulu satu suara, satu kolam, satu tujuan: menggugat keabsahan ijazah pemimpin negeri. Tapi ketika hukum mulai bicara, mereka saling serang, saling tinggalkan. Mungkin inilah wajah asli republik: persatuan hanya bertahan sampai pasal dijatuhkan.

Dan di tengah semua itu, rakyat hanya bisa menonton. Menonton bagaimana kebenaran diperdebatkan, bukan dibuktikan. Menonton bagaimana kolam pecah, dan airnya tak lagi jernih.

Darius Leka, S.H.

 

#royvseggi #kolampecah #ijazahpalsugate #dramatersangka #abrahamsamad #michaelsinaga #republiktanpacermin #jangkarkeadilan #foryou #fyp #edukasihukum #advokat #shdariusleka #darkalawoffice #jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar