Kamis, 11 Juni 2020

RD. Benyamin Sudarto: Politik Itu Adalah Bermartabat dan Baik

JANGKARKEADILAN.COM, BOGOR –
 Raker FMKI Keuksupan Bogor, tanggal 6-7 Desember 2014 di Kampus Diklat Kemendagri Kemang-Bogor silam tergolong sukses. Dengan tema: “Menjadi tanda-tanda harapan bagi yang miskin dan lemah” para peserta Raker mengawalinya denga Misa Kudus yang dipimpin oleh RD. Benyamin Sudarto.

Dalam kotbahnya RD. Benyamin Sudarto yang biasa disapa Romo Ben mengatakan FMKI sebagai orang beriman maka dalam memikirkan bangsa dan Negara harus berlandakan iman kepada Tuhan. Seperti Yesus yang meminta kepada para murid-Nya untuk melanjutkan tugas perutusan dengan mengambil bagian dalam melaksanakan masyarakat dari keadaan sosial yang lemah dan tidak berdaya. Karena masyarakat tidak mampu berjuang sendiri maka FMKI dalam merumuskan program kerjanya harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Mengingat tahun 2016 Keuskupan Bogor dipercayakan sebagai tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Nasional (Pernas) tingkat nasional, maka kita harus menyiapkan orang yang benar-benar memiliki panggilan khusus dalam pelayanan masyarakat. Apa-apa yang kita bisa sumbangkan dalam pemikir-pemikiran mendukungnya”, ujarnya.

Soal relevansi FMKI dengan visi dan misi Keskupan Bogor, Pembina Forum Komunikasi Masyarakat Katolik Indonesia, Keuskupan Bogor, RD. Benyamin Sudarto mengatakan kesejahteraan umum adalah tanggungjawab dari seluruh masyarakat termasuk orang Katolik. FMKI Keuskupan Bogor adalah wadah bersinerginya awam baik perorangan maupun perserikatan/ organisasi berkiprah dalam “Politik praktis demi kesejahteraan umum. Jangan mandeg, puas dengan diri sendiri; tetapi harus mengembankannya atau menancapkan akarnya ke daerah dan semakin hadir dalam masyarakat yang realitas, relevan, signifikan”, tegas Romo Ben.

“Orang katolik diajak untuk terlibat dalam berpolitik. Jangan mengatakan politik itu kotor. Justru politik itu adalah bermartabat dan baik. Oleh sebab itu FMKI Keuskupan Bogor harus bisa melakukan gerakan pembaruan yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan serta membangun relasi, terbuka dan peduli dengan semua”, pesannya.

Lanjut Romo Benyamin, pentingnya FMKI adalah menjadi alat ketika para hirarki tidak bisa masuk dalam politik praktis sehingga awam harus bertindak atau bertugas untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan yang injili demi kemasuniaan, harapnya.

_________________
(Darius Leka, SH).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar