Kamis, 11 Juni 2020

PMKRI Harus Jadi Garda Perubahan


JANGKARKEADILAN.COM, JAKARTA –
 Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Lidya Natalia Sartono, mengharapkan PMKRI sebagai wadah pembinaan dan perjuangan harus menjadi garda perubahan baik secara internal organisasi maupun menyikapi kondisi bangsa saat ini. “PMKRI harus menjadi garda perubahan baik secara internal organisasi maupun menyikapi kondisi bangsa ini. Perubahan harus diciptakan bukan meratapi realitas kepincangan yang masif terjadi,” ujar Lidya dalam keterangan persnya, Minggu (17/5).

Ia menegaskan bahwa PMKRI sebagai organisasi kemahasiswaan terus mendorong proses kaderisasi secara intens dan berkelanjutan di tingkat cabang baik secara kuantitas maupun kualitas dengan nilai pembinaan dan pendidikan formil berjenjang.

Lidya yang baru saja melantik Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Surabaya Sanctus Lucas periode 2015-2016 di Gedung Fransiskus Widya Mandala, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/5), menuturkan, bahwa pergantian kepengurusan tingkat Cabang merupakan salah satu agenda formil organisasi dalam PMKRI sebagai wujud kaderisasi kepemimpinan.

PMKRI, katanya terus membina dan mendidik para kader dengan jiwa militan dan sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang ada di PMKRI. “Nilai-nilai kepemimpinan harus tertanam dalam diri para kader PMKRI untuk siap menghadapi tuntutan globalisasi dan perubahan dalam berbagai sisi kehidupan. Kepengurusan baik di tingkat cabang maupun di tingkat nasional merupakan simbol jati diri PMKRI itu sendiri,” tegas Lidya.

Sementara, Ketua PMKRI Cabang Surabaya, Sanctus Lucas Yeremias Mahur, mengatakan, bahwa kepemimpinan yang diembannya merupakan suatu tantangan sekaligus sebuah panggilan dari proses kaderisasi sambil membentuk karakter diri, mental dan potensi diri. Kepemimpinan, tandasnya, menjadi hakikat kebenaran untuk mempertahankan dan memperjuangkan nilai-nilai fundamental yang ada di PMKRI. “Menjadi pemimpin selain karena kepercayaan juga tantangan yang positif untuk menampilkan potensi diri. Setiap kader PMKRI seharusnya siap menjadi pemimpin dengan rasa optimis bukan pesimis,” kata Yeri, sepaan akrab Yeremias Mahur.

Sebagai organisasi perjuangan, lanjut Yeri, konsolidasi internal dan sinergisitas gerarakan penting dilakukan untuk memperkuat identitas dan jati diri PMKRI dengan setiap elemen yang memiliki visi yang sama bagi perubahan bangsa. “Untuk menyikapi situasi sosial menuju iklim yang kondusif, penting untuk memperkuat simpul-simpul gerakan melampaui batas-batas perbedaan termasuk merespon tahun politik dengan sikap kritis dan demokratis tanpa tendensi kepentingan pragmatis,” ujar alumnus Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ini.

Acara pelantikan itu i diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya sekaligus Pastor Modertaor PMKRI Surabaya, Romo Agustinus Tri Budi Utomo. Hadir pada acara ini WKRI Surabaya, Pemuda Katolik, BEM Kampus, GMNI, KMHDI, GMKI, PMII, utusan PMKRI Cabang Malang dan Cabang Madiun serta tamu undangan.

_______________________________
(beritasatu.com/Foto ilustrasi: nttonlinenow.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar