JANGKARKEADILAN.COM, DEPOK – Kehadiran Badan Sosial Lintas Agama (BASOLIA) di Kota Depok akhir-akhir senter dibicarakan di berbagai media terkait kiprahnya sebagai organisasi masyarakat yang terdiri atas lintas agama yang fokus pada kegiatan-kegiatan sosial.
KH Zainuddin Ma’shum Ali, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok saat ditemui dalam kegiatan sosial Basolia, Senin, (31/8/2015) menuturkan kehadiran Basolia Depok sama seperti Basolia di Bogor. Karena program Basolia ini justru membackup dan mendasarkan program FKUB.
“Sebenar Basolia itu tidak bisa dipsisahkan dengan FKUB. Namanya juga LIA (liantas agama) sementara FKUB lintas agama dalam organisasi yang dibentuk oleh pemerintah. Bedanya FKUB SK-nya diterbitkan oleh pemerintah sedangkan Basolia nampak oleh beberapa komponen umat yang bersinergi tentang kemaslahatan umat terkait dengan kegiatan sosial. FKUB memang tidak menangani hal-hal yang terkait dengan bantuan sosial. Oleh karena itu Basolia dan FKUB memang rananya berbeda tapi tidak bisa dipisahkan”, ungkap Penasihat Basolia Kota Depok, ini.
Menjawab pertanyaan apakah Basolia di Depok ini dibentuk oleh FKUB Kota Depok, Kiai Zainuddin menjelaskan, sejarah lahirnya Basoli di Depok ini, karena dibentuk oleh Basolia Bogor. Jadi yang membentuknya bukan lembaga FKUB tapi unsur-unsur atau orang perorangan dari FKUB. Sehingga Basolia bukan dari unsur pemerintahan. Pembentukan Basolia di Depok, yang paling berperan itu adalah orang-orang dari ormas Nahdlatul Ulama (NU), Ansor dan agama-agama diluar Islam yang berawal dari pembentukan Basolia di Bogor dan kemudian diterapkan di Depok.
“Supaya jalannya bisa cepat dan programnya memang mendesak, kalau kita harus menghubungi FKUB tentu mengalami kendala. Pertimbangannya disana bisa saja ada ormas-ormas Islam yang setuju dan yang tidak setuju. Sehingga untuk bisa mempercepat program Basolia di Depok kita hanya lakukan konsultasi, silahturahmi serta mengadakan pertemuan dengan para pengurus FKUB”, ujarnya.
Menurut Pengasuh PP Al Hamidiyah Depok ini, “Basolia di Depok yang sudah berjalan dan programnya yang sudah dirasakan oleh warga dan umat agar tetap berjalan maka Pertama, kita tetap koordinasi dengan FKUB terutama program-program yang saling bersentuhan. Kedua beberapa pengurus FKUB dan ormas dibelakang nanti supaya bisa memperkuat Basolia yang sudah ada. Dengan demikian antara Basolia dan FKUB Depok ke depan diharapkan tidak ada masalah. Apalagi didalam Basolia yang ada sekarang ini banyak dari unsur FKUB sehingga kita tetap bersinergi ke depan.
Lanjut Kiai Zainudin, jika program atau kegiatan Basolia harus berkoordinasi dengan FKUB, untuk itu dalam waktu dekat ini akan bertemu dengan Ketua FKUB Kota Depok dan bisa kita tempatkan sebagai penasihat dalam Basolia yang terdiri dari unsur FKUB, Muhamadyah maupun Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga bisa terjalin baik antara FKUB dan Basolia. Tapi pada prinsipnya Basolia tidak berada dibawah FKUB dan tidak ada hubungan. Keduanya adalah organisasi yang berbeda. Karena Basolia mengurus yang terkait sosial sementara FKUB mengurus yang terkait dengan kerukunan dan perizinan tempat ibdah. Keduanya memang tidak ada sangkut pautnya tapi bisa bersinergi, harapnya.
______________________________________________
(Darius Leka, SH/ Sumber: jangkarkeadilan.com. Keterangan foto: KH Zainuddin Ma’shum Ali (kedua dari kiri) dalam sebuah kegiatan sosial, pengobatan gratis di DTC Sawangan Depok, yang diselenggarakan oleh BASOLIA DEPOK, Senin, (31/8/2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar