“Organisasi kita, organisasi yang sangat besar seperti tadi yang disampaikan pada saat syukuran. Lebih dari 423 ribu anggota Polri. Ini mungkin anggota kepolisian kedua terbesar di dunia setelah China,” ujar Tito dalam sambutannya di acara santap malam dalam rangka HUT ke-71 Bhayangkara, PTIK, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2017).
Dalam kesempatan itu, Tito menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendahulunya yang telah membesarkan Polri. Dia juga menjelaskan bahwa 1 Juli 1946 bukanlah hari kelahiran Polri.
“1 Juli 1946 bukanlah hari lahir Kepolisian Republik Indonesia, tetapi hari Bhayangkara yang merupakan penggabungan seluruh kepolisian-kepolisian menjadi satu kepolisian nasional,” kata dia.
Penggabungan itu, kata dia, membuat Polri yang semula berada di bawah Menteri Dalam Negeri berubah menjadi di bawah perdana menteri atau saat ini di bawah presiden.
“Polri masih bertahan di bawah presiden langsung, kita applaus untuk ini. Polri sudah menjadi organisasi besar,” ucap dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan, Polri telah memiliki 33 Polda dari total 34 provinsi di Indonesia. Saat ini, Polri tengah memperjuangkan membangun Polda di Kalimantan Utara.
“Hampir 500 polres, di Indonesia dan juga hampir 5.000 polsek dan memiliki salah satu atau mungkin satu-satunya lembaga vertikal di Indonesia yang memiliki jangkau network yang sangat ekstensif sampai ke desa-desa,” kata Tito.
Tito menyatakan bahwa Polri merupakan institusi yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia meminta agar para pimpinan memiliki visi yang sama untuk terus meningkatkan kepercayaan publik.
Meski mendapat beragam pujian dari Presiden Joko Widodo atas kinerja Polri, Tito meminta agar anak buahnya tidak mudah terbuai dan merasa puas. Masih banyak problem yang dihadapi. Polri juga menuntut diri untuk bisa terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Apalagi sejumlah PR besar menanti. Sebentar lagi Polri akan memiliki tugas mengamankan jalannya Pilkada serentak 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019.
“Kita memerlukan soliditas merapatkan barisan karena ini bukan untuk pimpinan Polri, bukan untuk sosok tertentu tapi untuk institusi. Ketika bicara institusi maka semua perbedaan harus kita singkirkan, kita berjuang untuk institusi,” tandas Tito.
_________________________
Darius Leka SH/ Sumber: www.kabarpolisi.com/ Foto: Metrobali.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar