JANGKARKEADILAN.COM, NDRAMAYU - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Berharap
mendapat penghasilan berlimpah, malah penyakit yang diderita. Begitulah
nasib pilu yang dialami seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Blok
Cemeti, Desa Kedokan Bunder Wetan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten
Indramayu, Solikha (34 tahun).
Sekitar seminggu yang lalu,
Solikha kembali ke kampung halamannya setelah bekerja selama dua tahun
di Taiwan. Namun, bukannya rasa bahagia, justru tangis sedih dan pilu
yang dirasakan keluarganya saat menyambut kepulangan pahlawan devisa
itu.
Kesedihan keluarga itu sungguh beralasan. Solikha yang
berangkat ke Taiwan dalam keadaan sehat bugar, ternyata kembali dalam
keadaan lumpuh dan buta. Kondisi fisiknya pun sangat lemah dan
memprihatinkan. ‘’Katanya kena kanker payudara stadium empat,’’
tutur Darih, ibu kandung Solikha, yang tak henti meneteskan air matanya
melihat kondisi putrinya itu, di Indramayu, Rabu (22/3).
Darih
mengatakan, anaknya pergi bekerja ke Taiwan untuk membantu perekonomian
keluarga. Dia pun mengaku, anaknya tersebut menjadi buruh migran melalui
perantara sponsor dan perusahaan pengerah tenaga kerja yang tidak
jelas.
Selang dua tahun bekerja di Taiwan, Solikha tiba-tiba
dipulangkan oleh majikannya dalam kondisi lumpuh dan buta setelah
mengidap kanker payudara stadium empat. Kepulangannya itu lebih cepat
dari kontrak kerja selama tiga tahun yang seharusnya dijalaninya.
Saat
ini, Solikha hanya menghabiskan hari-harinya dengan tergolek lemah di
atas kasur yang tak beranjang. Aktivitas kesehariannya benar-benar
ditopang oleh keluarganya, terutama ibunya yang setia menjaganya.
Darih
berharap, ada bantuan dari pemerintah daerah untuk kesembuhan putrinya.
Ini karena, dia tak memiliki kemampuan untuk membiayai pengobatan
putrinya. ‘’Ya berharap ada bantuan dari pemerintah,’’ kata Darih.
Sekretaris
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Didik Sudikna, didampingi Kabid
Pelatihan dan Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja setempat, Ali saat
dikonfirmasi, mengaku belum mengetahui kondisi yang menimpa Solikha.
Pasalnya, belum ada laporan dari pihak keluarga Solikha. ‘’Kami belum
tahu,’’ terang Ali.
Solikha bukan satu-satunya TKI asal
Kabupaten Indramayu yang tersandung masalah saat bekerja di luar negeri.
Ali menyebutkan, sejak awal tahun ini saja, ada sembilan kasus yang
menimpa TKI asal Kabupaten Indramayu.
______________________________________
Darius Leka,SH/Sumber: www.republika.co.id/ Foto ilustrasi: Istimewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar