![]() |
| Apakah ini pembelaan terhadap individu, atau kritik terhadap sistem? |
JANGKARKEADILAN, JAKARTA — November 2025. Di tengah sorotan publik terhadap kasus meme Jokowi dan tudingan ijazah palsu, muncul satu potret yang menggugah rasa ingin tahu: Roy Suryo, mantan Menpora dan pakar telematika, mengenakan penahan leher dan masker saat menjalani pemeriksaan. Publik bertanya: Apakah ini strategi hukum atau drama visual?
Di balik layar, muncul nama lama: Susno Duadji,
mantan Kabareskrim Polri yang dulu dikenal karena membongkar kasus korupsi,
kini berdiri di sisi Roy Suryo cs. Sebuah ironi hukum yang layak dikupas.
Dalam hukum pidana, tidak ada larangan mengenakan alat medis
saat pemeriksaan. Namun, jika digunakan untuk membangun citra tertentu—misalnya
agar terlihat sakit atau lemah—maka publik berhak bertanya: Apakah ini
bagian dari strategi hukum atau manipulasi opini?
Faktanya, Roy Suryo belum ditahan dalam kasus meme
Jokowi maupun kasus ijazah Jokowi. Video yang beredar di media sosial tentang
penahanan adalah hoaks. Namun, penampilannya dengan penahan leher dan masker
memicu spekulasi. Apalagi jika dikaitkan dengan dugaan bahwa ide tersebut
berasal dari Susno Duadji—yang kini membela Roy Suryo cs dalam kasus ijazah
Jokowi.
Susno Duadji pernah menjadi simbol pemberantasan korupsi.
Kini, ia tampil di kanal YouTube Forum Keadilan TV, mempertanyakan penetapan
tersangka terhadap Roy Suryo cs. Ia menyebut bahwa meski prosedur hukum telah
dijalankan, publik tetap berhak bertanya soal substansi tuduhan.
Sebagai advokat, saya melihat ini sebagai dinamika wajar
dalam sistem hukum: yang dulu menangkap, kini bisa membela. Karena dalam
hukum, peran bisa berganti, tapi prinsip harus tetap tegak.
Jika penahan leher adalah simbol kelemahan, maka masker
adalah metafora kebisuan. Tapi hukum tak boleh tertipu oleh simbol. Ia harus
menembus citra dan menilai fakta.
Dan jika Susno Duadji kini membela Roy Suryo cs, maka publik
berhak bertanya: Apakah ini pembelaan terhadap individu, atau kritik
terhadap sistem?
Sebagai advokat, saya tidak menilai motif, tapi saya
mengajak publik untuk berpikir kritis. Hukum bukan panggung sandiwara, tapi
ruang pencarian kebenaran. Jika Roy Suryo sehat, maka penahan leher adalah pilihan
pribadi. Jika Susno Duadji membela, maka itu adalah hak hukum.
Tapi publik berhak tahu: di balik masker dan penahan
leher, apakah ada kebenaran yang sedang disembunyikan, atau hanya narasi yang
sedang dibangun?
Darius Leka, S.H.
#penahanleheruntukpendapat #maskertakmenutupkebenaran
#dramadibalikdata #sehattapiberpenampilansakit #kebenarantakperlualatbantu #advokattanyamotifpenampilan #susnokinimembela #ijazahdanironi #jangkarkeadilan #foryou #fyp #edukasihukum #advokat
#shdariusleka #darkalawoffice #jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar