Para hadirin mendengarkan kata sambutan dan pengarahan di sesi pembuka |
Sekilas tentang Lubang Resapan Biopori
Biopori adalah lubang-lubang kecil di tanah yang terbentuk secara alami dari aktivitas berbagai organisme di dalam tanah seperti cacing, semut, akar tanaman, dan lain-lain. Lubang-lubang tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya resap air oleh tanah. Semakin tinggi daya resap air, semakin kecil pula peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah, dan itu berarti mengurangi peluang terjadinya banjir. Tak hanya mencegah banjir, biopori juga bermanfaat untuk menambah kesuburan tanah dan menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman.
Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM |
Para peserta sangat antusias untuk mempraktikkan pembuatan lubang resapan biopori |
Pada pukul 08.00, kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan LRB di gereja BMV Katedral ini diawali dengan pengarahan bersama dan penyampaian sambutan-sambutan di ruang pertemuan. Dalam sambutannya, Mgr. Paskalis menegaskan bahwa alam merupakan saudara yang perlu kita rawat dan kasihi, dan tindakan pelestarian lingkungan hidup merupakan bentuk nyata dari ungkapan iman kita kepada Tuhan. Mencintai alam berarti kita harus mau dan berani untuk menjaga kelestariannya, karena itu semua merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai umat beriman. “Gereja Katolik mendukung gerakan ini sebagai gerakan bersama. Oleh karena itu, semoga semua umat Keuskupan Bogor pun dapat menjalankan praktik biopori di lingkungannya masing-masing,” ungkap Mgr. Paskalis.
Para peserta sangat antusias untuk mempraktikkan pembuatan lubang resapan biopori
Setelah mendapatkan pengarahan, para hadirin menuju ke luar gedung untuk berfoto bersama dan mempraktikkan pembuatan LRB di taman samping gereja BMV Katedral.
_________________________
Sumber: http://keuskupanbogor.org/biopori-aktualisasi-iman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar