Jumat, 12 Juni 2020

Biopori: Aktualisasi Iman

Para hadirin mendengarkan kata sambutan dan pengarahan di sesi pembuka
JANGKARKEADILAN.COM, BOGOR – 
Kamis (12/3), paroki BMV Katedral Bogor di bawah koordinasi RD. Mikael Endro Susanto yang bekerja sama dengan BASOLIA (Badan Sosial Lintas Agama) Kota Bogor mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB). Kegiatan ini dihadiri oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, KH. Zaenal Abidin (Ketua BASOLIA), Prof. Kamir R. Brata (peneliti di IPB sekaligus pelopor LRB), Bpk. Hazairin Sitepu (CEO Radar Bogor), RD. Dominikus Saviyo Tukiyo (Pastor Paroki BMV Katedral), para tokoh agama, penggerak Biopori Bogor, dan juga siswa-siswi serta pengajar dari Sekolah Budi Mulia dan Seminari Menengah Stella Maris.

Sekilas tentang Lubang Resapan Biopori
Biopori adalah lubang-lubang kecil di tanah yang terbentuk secara alami dari aktivitas berbagai organisme di dalam tanah seperti cacing, semut, akar tanaman, dan lain-lain. Lubang-lubang tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya resap air oleh tanah. Semakin tinggi daya resap air, semakin kecil pula peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah, dan itu berarti mengurangi peluang terjadinya banjir. Tak hanya mencegah banjir, biopori juga bermanfaat untuk menambah kesuburan tanah dan menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman.

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM
Biopori ini dapat diperbanyak secara artifisial dengan cara yang sangat mudah dan dapat diterapkan di berbagai lokasi, yakni dengan membuat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dan mengisinya dengan bahan-bahan organik, misalnya sampah-sampah rumah tangga. Kompos yang terbentuk dari timbunan bahan-bahan organik tersebut akan meningkatkan aktivitas organisme di dalam tanah, sehingga memperbanyak biopori alami. Metode resapan air inilah yang diberi nama Lubang Resapan Biopori (LRB). Metode LRB ini populer sebagai bagian dari program kerja yang disponsori oleh berbagai instansi pemerintah, swasta, sekolah, maupun lembaga swadaya di Indonesia, termasuk di kota Bogor.

Para peserta sangat antusias untuk mempraktikkan pembuatan lubang resapan biopori
Mengungkapkan Iman Lewat Pelestarian Lingkungan

Pada pukul 08.00, kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan LRB di gereja BMV Katedral ini diawali dengan pengarahan bersama dan penyampaian sambutan-sambutan di ruang pertemuan. Dalam sambutannya, Mgr. Paskalis menegaskan bahwa alam merupakan saudara yang perlu kita rawat dan kasihi, dan tindakan pelestarian lingkungan hidup merupakan bentuk nyata dari ungkapan iman kita kepada Tuhan. Mencintai alam berarti kita harus mau dan berani untuk menjaga kelestariannya, karena itu semua merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai umat beriman. “Gereja Katolik mendukung gerakan ini sebagai gerakan bersama. Oleh karena itu, semoga semua umat Keuskupan Bogor pun dapat menjalankan praktik biopori di lingkungannya masing-masing,” ungkap Mgr. Paskalis.

Para peserta sangat antusias untuk mempraktikkan pembuatan lubang resapan biopori
Setelah mendapatkan pengarahan, para hadirin menuju ke luar gedung untuk berfoto bersama dan mempraktikkan pembuatan LRB di taman samping gereja BMV Katedral.

_________________________
Sumber: http://keuskupanbogor.org/biopori-aktualisasi-iman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar