JANGKARKEADILAN.COM, RAJA AMPAT - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
harus menjaga persatuan sebagai kekuatan bangsa. Pesan tersebut
disampaikan Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberi sambutan dalam
pembukaan Sidang Sinode XVII GKI di Tanah Papua Tahun 2017 di Pantai
Wasai Torang Pucinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat. “Persatuan
harus kita jaga, kebhinekaan kita hormati. Perbedaan adalah kekuatan
kita, karena kita bisa saling melengkapi,” ujar Chairman & CEO MNC
Group tersebut.
HT menuturkan ideologi berbangsa dan bernegara
adalah Pancasila, hal tersebut harus menjadi pijakan dalam perilaku
masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, HT mengajak semua pihak untuk
bersama bergandengan tangan menggapai cita-cita pendiri bangsa. “Mari kita semua berjuang untuk Indonesia berdaulat, adil dan makmur,” kata ketua umum Partai Partai Perindo tersebut.
Kedaulatan
yang dimaksud di berbagai bidang, satu di antaranya kedaulatan pangan.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia bergantung dengan impor untuk
memenuhi kebutuhan pangan. Seperti kedelai, gula, daging, jagung dan
berbagai kebutuhan lainnya.
Membangun Papua
HT
berharap sidang sinode ini akan menghasilkan resolusi yang membuat
peran GKI Tanah Papua bisa membangun masyarakat. “Harapan saya GKI di
Tanah Papua jadi garam dan terang, inklusif ke masyarakat untuk Papua,
Papua Barat kuat dan makmur,” ungkap HT.
Dia berkomitmen untuk
membantu membangun Papua dan Papua Barat dengan kapasitasnya. “Saya akan
memaksimalkan kapasitas saya membantu membangun Papua dan Papua Barat,”
ujarnya.
Acara tersebut dibuka bersama, tampak HT, Gubernur
Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat terpilih Dominggus Madacan,
jajaran pemerintah dan pengurus GKI di Tanah Papua menabuh alat musik
khas Papua sebagai penanda dibukanya sidang tersebut.
Dalam
kesempatan tersebut, Lukas mengatakan GKI di Tanah Papua diharapkan
berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan menjaga kerukunan umat di
Tanah Papua. Kita tidak terpengaruh dengan apa pun yang terjadi saat
ini. Indonesia saat ini tergoncang isu SARA. Tapi tidak terjadi di Tanah
Papua yang menjaga keutuhan kebhinnekaan,” kata dia.
Dia
berpesan agar Papua bisa menjadi contoh bagi Indonesia yang terdiri dari
beraneka ragam suku bangsa dan agama dari Sabang hingga Merauke. “Kita
ingin mempersatukan Indonesia. Kita berbeda beda tapi tetap satu.
Menjaga keutuhan keanekaragaman,” ungkapnya.
______________________
Darius Leka, SH/ Sumber: www.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar