JANGKARKEADILAN.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian
menilai kesenjangan ekonomi dan sosial masih terlihat di kota-kota
besar. Kondisi tersebut dinilainya menjadi salah satu hal yang
berpotensi mengancam kebinekaan di Indonesia. "Kita boleh
berpendapat bahwa masalah ideologi, kultur, dan keamanan adalah masalah
genting, tapi saya berpendapat masalah penting semua itu adalah
ekonomi," tutur Tito saat memberikan kuliah umum bertema Tantangan
Kebinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi di Institut Teknologi
Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/3/2017).
Tito
mengakui sampai kini pemerintah belum berhasil memberikan kesejahteraan
kepada seluruh rakyat. "Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka
pemerintah kita belum berhasil untuk memberikan kesejahteraan secara
merata. Jurang kesenjangan masih sangat tinggi," tuturnya.
Kesenjangan
sosial dikatakannya dapat terlihat kota-kota besar. Gedung tinggi dan
mobil mewah berdampingan dengan permukiman kumuh.
Mengutip filsuf Prancis Jean Jacques Rousseau, Kapolri mengatakan pemerintah dan rakyat memiliki kontrak sosial.
Melalui
kontrak sosial, kata dia, pemerintah wajib memberikan perintah kepada
rakyat, tapi berkewajiban pula memberikan keamanan dan kesejahteraan
kepada rakyatnya. "Kontrak ini bisa putus jika pemerintah tak memberikan kemanan dan kesejahteraan kepada rakyatnya," katanya.
Menurut
dia, ekonomi menjadi tantangan utama yang dapat merusak nilai Bhineka
Tunggal Ika Bangsa Indonesia dan membuat bangsa ini bergejolak. Ancaman
itu dikatakanya dapat diantisipasi dengan meningkatkan perekonomian
negara.
Tito mengaku berusaha mendorong pemerintah untuk
meningkatkan program yang da[at mendorong masyarakat agar lebih
terdidik. "Faktor penting dan tantangan bangsa Indonesia, adalah
pemerataan pembangunannya," katanya.
Dengan demikian, lanjut
dia, nilai Bhineka Tunggal Ika dapat terjaga dengan baik. Sistem
pencegahan konflik sosial, suku, agama dan ras terus diperkuat.
____________________
Darius Leka, SH/ Sumber: www.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar