JAKARTA - Ketua Umum Vox Point Indonsia, Yohanes Hadoyo Budhisedjati, angkat
bicara soal Aksi Massa yang digelar beberapa Ormas di Jakarta, pada
Jumat, 31 Maret 2017 yang lalu. Handoyo menilai, aksi tersebut merupakan
sebuah gerakan politik demi kelompok dan golongan tertentu.
“Aksi 313 merupakan murni gerakan politik,” kata Handoyo, di Jakarta, Minggu (2/4/2017)
Menurut Handoyo, dasar unjuk rasa di negara kita memang selaras
dengan Undang-undang. Tapi, kata dia, konten unjuk rasa 313 tidak sesuai
dengan negara demokrasi dan tidak menghormati supermasi hukum. “Memerintahkan Presiden untuk ikut campur dalam urusan Yudkatif
adalah pelanggaran terhadap kemandirian lembaga penegakan hukum,” tegas
Handoyo.
Sebagaimana diketahui, Massa Aksi yang diterima Menteri Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto itu menuntut tiga hal.
Pertama, meminta pemerintah menghentikan upaya kriminalisasi terhadap para ulama. Kedua, meminta Presiden Joko Widodo bertemu dengan perwakilan massa aksi. Ketiga,
meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta karena menjadi
terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Handoyo menilai, tuntutan Massa Aksi terkait memberhentikan Basuki
Tjahaja (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta tidak sesuai konten.
Karena menurut dia, kasus Ahok sementara diproses secara hukum. Maka,
segala hal yang berkaitan dengan proses hukum adalah tanggung jawab para
penegak hukum. “Kita adalah negara hukum. Jadi segala persoalan hukum harus
diselesaiakn melalui jalur hukum. Tidak dibenarkan jika ada Ormas
mengintervensi bahkan meminta atau memaksa Presiden memberhentikan Ahok
dari jabatannya untuk kepentingan tertentu,” tegas Handoyo.
Oleh karena itu, Handoyo meminta agar semua pihak menghormati
konsensus dasar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan
NKRI. “Jadi, di negara kita, apa pun latar belakang kita, ya dasarnya tetap itu,” tambah dia.
Handoyo melanjutkan, jika mengacu pada keempat pilar tersebut,
harusnya masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mempermasalahkan
perbedaan agama, ras, suku, golongan, kelompok, dan lain sebagainya.
Terlebih, ujarnya, kemerdekaan yang telah lama dinikmati selama
pluhan tahun, mestinya bisa memberikan pelajaran bagi masyarakat untuk
bisa lebih hidup rukun.
Lebih lanjut Handoyo mengatakan, lebih elegan jika pasangan calon
tetentu yang diduga mendapat dukungan dari Massa Aksi 313 agar
mengklarifikasi serta mengutuk segala macam cara yang memecah-belah
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sepenuhnya berazaskan Pancasila
dan dengan keberagaman yang saling menghargai. “Alangkah indahnya kalau pasangan calon yang sedang berkompetisi ini
lebih mengetengahkan masalah-masalah pembenahan kota Jakarta, saling
memberikan program-program tepat sasaran untuk mensejahterakan rakyat
DKI Jakarta,” pungkas dia.
______________________________
Darius Leka,SH/ Foto: dok Vox Point/ Sumber: www.matakatolik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar