Selasa, 04 April 2017

Aksi 313 Vox Point Indonesia Menilai Murni Kepentingan Politik

JAKARTA - Ketua Umum Vox Point Indonsia, Yohanes Hadoyo Budhisedjati, angkat bicara soal Aksi Massa yang digelar beberapa Ormas di Jakarta, pada Jumat, 31 Maret 2017 yang lalu. Handoyo menilai, aksi tersebut merupakan sebuah gerakan politik demi kelompok dan golongan tertentu.

“Aksi 313 merupakan murni gerakan politik,” kata Handoyo, di Jakarta, Minggu (2/4/2017)
Menurut Handoyo, dasar unjuk rasa di negara kita memang selaras dengan Undang-undang. Tapi, kata dia, konten unjuk rasa 313 tidak sesuai dengan negara demokrasi dan tidak menghormati supermasi hukum. “Memerintahkan Presiden untuk ikut campur dalam urusan Yudkatif adalah pelanggaran terhadap kemandirian lembaga penegakan hukum,” tegas Handoyo.

Sebagaimana diketahui, Massa Aksi yang diterima Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto itu menuntut tiga hal.

Pertama, meminta pemerintah menghentikan upaya kriminalisasi terhadap para ulama. Kedua, meminta Presiden Joko Widodo bertemu dengan perwakilan massa aksi. Ketiga, meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta karena menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.

Handoyo menilai, tuntutan Massa Aksi terkait memberhentikan Basuki Tjahaja (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta tidak sesuai konten. Karena menurut dia, kasus Ahok sementara diproses secara hukum. Maka, segala hal yang berkaitan dengan proses hukum adalah tanggung jawab para penegak hukum. “Kita adalah negara hukum. Jadi segala persoalan hukum harus diselesaiakn melalui jalur hukum. Tidak dibenarkan jika ada Ormas mengintervensi bahkan meminta atau memaksa Presiden memberhentikan Ahok dari jabatannya untuk kepentingan tertentu,” tegas Handoyo.

Oleh karena itu, Handoyo meminta agar semua pihak menghormati konsensus dasar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. “Jadi, di negara kita, apa pun latar belakang kita, ya dasarnya tetap itu,” tambah dia.
Handoyo melanjutkan, jika mengacu pada keempat pilar tersebut, harusnya masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mempermasalahkan perbedaan agama, ras, suku, golongan, kelompok, dan lain sebagainya.

Terlebih, ujarnya, kemerdekaan yang telah lama dinikmati selama pluhan tahun, mestinya bisa memberikan pelajaran bagi masyarakat untuk bisa lebih hidup rukun.

Lebih lanjut Handoyo mengatakan, lebih elegan jika pasangan calon tetentu yang diduga mendapat dukungan dari Massa Aksi 313 agar mengklarifikasi serta mengutuk segala macam cara yang memecah-belah kehidupan berbangsa dan bernegara yang sepenuhnya berazaskan Pancasila dan dengan keberagaman yang saling menghargai. “Alangkah indahnya kalau pasangan calon yang sedang berkompetisi ini lebih mengetengahkan masalah-masalah pembenahan kota Jakarta, saling memberikan program-program tepat sasaran untuk mensejahterakan rakyat DKI Jakarta,” pungkas dia.

______________________________
Darius Leka,SH/ Foto: dok Vox Point/ Sumber: www.matakatolik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar