Dengan jumlah rombongan yang
mencapai hingga 1.500 orang, termasuk 14 menteri dan 25 pangeran, kedatangan
Raja Salman bahkan dianggap sebagai kunjungan kenegaraan oleh kepala negara
sahabat yang terbesar sejak Indonesia merdeka.
Sedangkan bagi Arab Saudi, ini
merupakan kunjungan ke luar negeri terbesar, sekaligus terlama, yaitu 1-9 Maret
2017
Kehadiran Raja Salman di
Indonesia dianggap menjadi babak baru hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi.
Apalagi, ini pertama kalinya Raja Arab Saudi datang ke Indonesia, setelah
kunjungan terakhir yang dilakukan Raja Faisal pada 47 tahun lalu yaitu pada
10-13 Juni 1970. Kala itu Raja Faisal membawa jumlah rombongan yang jauh lebih
sedikit, yaitu 'hanya' 58 orang yang terdiri dari staf kerajaan, pengawal,
wartawan Saudi, serta juru masak khusus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyaksikan penandatanganan
nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan di Istana Bogor dihadiri sejumlah menteri
kedua negara turut serta di dalamnya. Dari Indonesia, hadir Menteri Koordinator
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut
Binsar Panjaitan.
Sementara itu, jajaran Kabinet
Kerja lainnya yang juga hadir ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek,
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet
Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih
Lembong.
Dari pihak Arab Saudi, turut
hadir Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Sheikh Saleh bin Abdulaziz
Alash-Sheikh, Menteri Negara dan Anggota Kabinet Ibrahim bin Abdulaziz
Al-Assaf, Menteri Kebudayaan dan Informasi Adel bin Zaid Al-Toraifi, Menteri Pendidikan
Ahmed bin Mohammed Al-Issa, Menteri Transportasi Sulaiman bin Abdullah
Al-Hamdan, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Dr. Nizar Bin Obaid Madani, dan
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Alshuibi.
Nota kesepahaman (MoU) kedua
Negara diantarnya adalah:
- Deklarasi pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan sidang komisi bersama. Menteri Kabinet Kerja yang menandatangani MoU ini yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
- Pendanaan Arab Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for Development dan pemerintah Republik Indonesia. Menteri Keuangan RI dan Wakil Direktur Saudi Fund adalah dua orang yang menandatangani MoU ini.
- Nota kesepahaman kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi
- Program kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah
- Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kesehatan
- Nota kesepahaman antara otoritas aero nautica pemerintah Republik Indonesia dan kerajaan Arab Saudi
- Program kerja sama Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi Republik Indonesia dan kementerian pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang kerja sama scientific dan pendidikan tinggi
- Nota kesepahaman antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan kementerian urusan Islam dakwah dan bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam
- Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama Kelautan dan Perikanan
- Program kerjasama perdagangan antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan investasi Kerajaan Arab Saudi
- Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi.
Bertemu tokoh lintas Agama
Raja Arab Saudi Salman bin
Abdulaziz al-Saud akan bertemu dengan tokoh lintas agama di hari terakhirnya
berada di Jakarta, Jumat (3/3/2017) tidak hanya tokoh agama Islam tetapi akan
hadir utusan dari tokoh agama lain seperti tokoh agama Katolik. Rencananya,
pertemuan digelar di Hotel Rafless, tempat Raja Salman menginap sekitar pukul
14.15 WIB.
Menurut Sekretaris Eksekutif
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD. Siprianus Hormat, tiga Uskup yang
akan hadir dalam pertemuan itu adalah Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo,
Sekretaris Jenderal KWI Mgr. Antonius Subianto Bunyamin OSC, dan Uskup Bogor
sekaligus Ketua Komisi Kateketik KWI Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM.
“Menurut info dari Dirjen
Bimas Katolik RI, ketiga nama diminta oleh Bapak Presiden melalui Bapak Menteri
Agama,” sebagaimana dilansir dalam situs mirifica.net, Kamis, (2/3/2017).
Sementara itu, Sekretaris
Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo dalam pesan WhatsApp-nya
menambahkan, pertemuan Raja Salman dengan tokoh-tokoh lintas agama, termasuk
KWI akan berlangsung di Hotel Raffles, Jl Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta
Selatan, Jumat, 3/3, pukul 14.00 WIB.
Terkait pertemuan antara Raja
Salman dengan para tokoh lintas agama, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin,
mengatakan, topik pembicaraan mengenai bagaimana agama dapat dimanfaatkan
menjadi landasan sekaligus tujuan untuk menciptakan peradaban dunia yang penuh
kedamaian.
“Upaya kita untuk
menanggulangi tindak kekerasan, terorisme, ekstremisme akan lebih kita teguhkan
melalui pertemuan tadi itu,” tegas Lukman.
_________________________
Darius Leka, SH/ (www.parokistpaulusdepok.blogspot.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar