Selasa, 08 Agustus 2017

ISKA Berada di Garda Terdepan Jaga Kemajemukan Indonesia

JANGKARKEADILAN.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, hadir dalam Rapat Kerja Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Periode 2017-2021, Minggu sore, (6/8). Menteri Jonan yang baru tiba di Jakarta usai menghadiri Asian Yout Day (AYD) ketujuh di Yogyakarta, langsung datang ke Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Cikini, Jakarta Pusat.

Menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan ISKA periode 2017-2021,  MenteriJonan datang untuk memberi arahan kepada Pengurus Presidium Pusat ISKA, yang sejak pagi berkumpul untuk merencanakan program kerja empat tahun ke depan.

Di hadapan sekitar 40 Pengurus Presidium Pusat ISKA, Menteri ESDM ini  meminta agar kepengurusan ISKA tidak membuat program kerja yang muluk-muluk.  Yang terpenting, program kerja yang dirancang tersebut bisa dieksekusi dengan baik.

Menurutnya, parameter keberhasilan program kerja bisa diukur secara kwalitatif.  Karena itu, Menteri Jonan berharap agar kepengurusan ISKA yang baru ini tidak perlu mendesain program kerja yang terlalu banyak. “Satu atau dua program saja sudah baik. Asalnya, bisa diimplementasikan. Buat apa buat program banyak-banyak kalau hanya dipajang diatas kertas saja,” sarannya.

“Susun program kerja yang praktis saja. Fokus per tahun dan harus ada program kerja jangka panjang dan program kerja jangka pendek. Lalu, program kerja itu harus bisa diukur keberhasilannya,” imbuhnya.

Jonan juga menegaskan bahwa ia suka program kerja yang realistis, sederhana, dan jelas. “Tidak usah banyak cerita. Singkat saja, yang penting terukur dan bisa dikerjakan,” katanya menegaskan.

Pada kesempatan ini, Jonan juga merilis website berita jendelanasional.com. Website ini merupakan portal berita yang didirikan oleh ISKA untuk menjadi corong saluran aspirasi dan wawasan kebangsaan kepada masyarakat Indonesia.

Website yang mengusung tagline “Merawat Komitmen Kebangsaan” ini  lahir dari semangat cendekiawan Katolik yang senantiasa berada di garda terdepan menjaga kemajemukan Indonesia.
Jonan mengapresiasi keputusan ISKA membuat portal berita online ini. Menurutnya, minat pembaca sekarang sudah berubah. Media cetak mulai ditinggalkan dan orang beralih ke dunia virtual. Dunia virtual sedang meningkat tajam dan akan terus menguasai generasi yang akan datang.

Perubahan besar sedang terjadi di dunia saat ini. Karena itu, organisasi-organisasi seperti ISKA harus membenahi diri agar memenuhi kebutuhan zaman. Salah satu hal yang disinggung Jonan adalah keterbukaan organisasi untuk melibatkan orang muda dalam struktur kepengurusannya.

“Saya harap ISKA mau melibatkan orang muda dalam struktur kepengurusan. Orang muda kaya akan pengalaman. Kehadiran mereka dalam organisasi akan semakin memperkaya cara pandang,” ujar Jonan.

Menyinggung orang muda, Jonan juga mengapresiasi kegiatan AYD 2017 yang baru saja berlangsung di Yogyakarta, yang berada di wilayah yurisdiksi Keuskupan Agung Semarang. Menurutnya, kegiatan tiga tahunan yang dihadiri orang muda Katolik dari berbagai negara di Asia itu sangat berguna untuk membina cita rasa kebersamaan dalam diri orang muda.

Jonan mengungkapkan, kegiatan ADY sangat bermanfaat untuk mengenalkan keragaman kepada orang muda. Kekayaan budaya bukan untuk dipertentangkan tetapi untuk dirayakan. “Saya menganalogikan keragaman itu seperti taman bunga. Kalau taman bunga terdiri dari macam-macam bunga kan sekain bagus. Kalau hanya satu ya namanya kuburan,” ujarnya.

Ketua Presidium Pusat ISKA Hargo Mandiraharjo berterima kasih kepada Menteri Jonan yang mau menyempatkan waktunya datang ke KWI meski baru saja tiba dari Yogyakarta. Setidaknya, kehadarian Menteri Jonan menambah semangat kerja para Pengurus Presidium Pusat ISKA.

_____________
Sumber: www.jendelanasional.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar